Buah maupun daun sirsak memiliki khasiat yang sangat luar biasa dalam menyembuh berbagai macam penyakit. Setelah sekian lamanya sebagian besar orang melihat efek buruknya obat kimia, sekarang mereka mulai beralih ke ramuan herbal.

Bahan-bahan obat yang datangnya dari alam seperti tanaman sirsak, ternyata mampu menarik minat orang untuk mencobanya.


Salah satu contoh penyakit yang bisa dibasmi oleh daun sirsak adalah "Kanker".

Bahkan dari hasil studi dari Universitas Purdue, menyatakan bahwa daun sirsak mampu membunuh sel-sel kanker secara efektif. Maksudnya adalah yang dimusnahkan hanya sel-sel yang jahat saja. Sementara sel-sel yang baik dibiarkan saja berkeliaran.

Berikut ini ada 10 RESEP pengobatan menggunakan SIRSAK.

1. Kanker.

  • Ambil 10 lembar daun sirsak yang sudah tua.
  • Rebus dengan 3 gelas air.
  • Sisakan hingga 1 gelas air.
  • Minum 2x sehari selama 2 minggu.

2. Bisul.

  • Ambil daun sirsak muda.
  • Tempelkan pada bisul.

3. Sakit pinggang.

  • Ambil 20 lembar daun sirsak.
  • Rebus dengan 5 gelas air.
  • Sisakan hingga 3 gelas air.
  • Diminum 3x dalam sehari sebanyak 3/4 gelas.


4. Ambeien.

  • Ambil buah sirsak yang matang.
  • Peras sebanyak 1 gelas.
  • Minum 2x dalam sehari.

5. Bayi mencret.

  • Ambil buah sirsak yang sudah masak.
  • Peras sebanyak 1 gelas.
  • Minumkan 2-3 sendok makan.

6. Anyang-anyangen.

  • Ambil buah sirsak setengah matang.
  • Rebus dengan gula secukupnya.
  • Tambahkan air 2 gelas.
  • Siap diminum.

7. Kandung air seni.

  • Buah sirsat dibuat seperti mengolah kolak.
  • Tambahkan gula dan garam.
  • Konsumsi secara teratur selama 1 minggu berturut-turut.

8. Liver.

  • Puasalah selama 1 minggu.
  • Setelah itu minum jus sirsak.

9. Ekstin.

  • Tumbuk daun sirsak hingga halus.
  • Tempelkan pada bagian yang sakit.

10. Rematik.

  • Tumbuk daun sirsak hingga halus.
  • Tempelkan pada bagian yang sakit.

Dengan mengonsumsi ekstrak sirsak, benyak penyakit yang bisa dituntaskan secara alami. Tak salah kalau sirsak adalah obat alami yang banyak ditanam oleh banyak orang di Indonesia.

Daya kerjanya sepuluh ribu kali lebih kuat untuk menghambat pertumbuhan sel dari kanker 
Bayi yang menginjak usia 6 bulan alangkah tepat jika diberikan makanan yang lembek (setengah cair) dalam jumlah sedikit demi sedikit, kemudian ditingkatkan jumlahnya secara bertahap dan kelembutannya juga ditingkatkan secaqra bertahap minggu demi minggu. Semua ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pencernaan bayi untuk menyesuaikan diri.



1. Berikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bula.

2. Setelah anak berumur 6 bulan, di samping ASI, juga berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara bertahap dalam jumlah maupun kelembutannya.

3. Masaklah air untuk diminum sampai mendidih.

4. Biasakan mencuci tangan memakai sabun (CTPS) dari air bersih yang mengalir sebelum menyiapkan makanan bayi dan anak balita.

5. Biasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan air bersih serta membilasnya dengan air matang sebelum dipakai.

6. Biasakan buang air besar di WC.

7. Biasakan membuang sampah pada tempatnya.

8. Membuang air limbah rumah tangga pada saluran pembuangan limbah yang sudah tersedia.

9. Hindari menghaluskan makanan bayi memakai mulut orang tua.

10. Jangan biasakan anak-anak bermain di tempat kotor.

11. Ajari dan biasakan anak balita mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun sebelum makan.

12. Tutup makanan dan minuman dan taruhlah di tempat yang aman dan bersih sehingga terhindar dari berbagai binatang.

13. Hindari memberi makanan yang sudah basi, agak basi, berjamur kepada anak.

14. Hangatkan terlebih dahulu lauk yang disimpan sejak kemarin.

sumber:
WHO, 2009, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RUmah Sakit.
Gambar: bing.com


Bahayanya Obat Nyamuk Semprot

Posted by muhaimin On 01.01 | No comments
Penggunaan obat nyamuk semprot, yang mengandung pestisida, di dalam rumah ternyata bisa meningkatkan risiko berkembangnya leukemia (kanker darah) atau limfoma (kanker getah bening) pada anak-anak. Pestisida alias bahan kimia pembunuh hama kerap dipakai untuk membasmi serangga di dalam dan sekitar rumah.

Peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengkombinasikan data dari 16 studi pendahuluan yang membandingkan paparan pestisida pada anak-anak yang terkena leukemia atau limfoma serta pada anak-anak yang tidak terkena dua penyakit itu. Studi ini menghitung level insektisida dan herbisida (pembunuh gulma) di dalam rumah, di halaman, dan di luar rumah.

Mereka berkesimpulan bahwa 47 persen anak-anak yang terpapar insektisida di dalam rumah lebih mungkin terkena leukemia dan 43 persen lebih mungkin terkena limfoma. Meski kedua penyakit ini terhitung jarang-di Amerika Serikat efek leukemia sekitar lima dari 100 ribu anak-penyakit ini merupakan jenis kanker umum pada anak. "Ingat bahwa pestisida didesain dan diproduksi untuk membunuh organisme," kata kepala peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health Boston, Massachusetts, Chensheng Lu, kepada Live Science .
Ahli biologi lingkungan itu mengatakan jumlah kasus kanker pada anak meningkat dari tahun ke tahun. Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebabnya, tapi pestisida selalu masuk hitungan dalam hal kontribusi atas penyakit ini. Penelitian ini rencananya dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics bulan depan.

Analisis Chensheng Lu mengkonfirmasi bahwa pestisida berperan penting dan signifikan dalam perkembangan leukemia dan limfoma pada anak-anak. "Titik tekan saya adalah paparan bahan kimia itu secara pasti menjadi faktor risiko kanker, " kata dia. Orang tua seharusnya menghindari penggunakan bahan kimia di sekitar anak dan di tempat anak bermain.
Dalam analisis terbaru, mereka mengamati tiga jenis paparan pestisida pada anak, yakni insektisida dalam ruangan, insektisida di luar ruangan, dan herbisida. Studi ini melibatkan hampir 1.200 anak yang terkena kanker.
Peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang terpapar herbisida memiliki kemungkinan 26 persen lebih besar untuk didiagnosis terkena leukimia pada masa kanak-kanak dibanding mereka yang tidak terpapar. "Tapi peneliti tidak menemukan hubungan antara penggunakan insektisida di luar ruangan dan kanker pada anak," kata Chensheng Lu.

Riset sebelumnya menunjukkan penggunaan pestisida mungkin berefek pada kesehatan anak dibanding kesehatan orang dewasa. Anak-anak mungkin rentan karena sistem imun mereka masih berkembang. Sistem pertahanan tubuh mereka lebih lemah ketimbang orang dewasa. Tubuh mereka kurang mampu mendetoksifikasi dan mengeluarkan pestisida dibanding orang dewasa.
Karena penggunakan pestisida meningkat, "Kebijakan kesehatan publik seharusnya mengembangkan pola untuk meminimalkan pemaparan pestisida di dalam rumah," kata Chensheng Lu. Adapun orang tua, guru, dan dokter seharusnya mempelajari tipe umum pestisida dan label informasi bahan kimia serta lebih sadar akan potensi efek yang ditimbulkan bahan-bahan kimia tersebut terhadap kesehatan.

Hubungan antara penggunaan insektisida di dalam ruangan dan meningkatnya kemungkinan kanker sangat rasional karena kurangnya udara segar ketika bahan kimia itu disemprotkan. Anak-anak dapat terpapar pestisida pada sistem pernafasan atau makanan mereka. Residu bahan kimia tertinggal di permukaan tempat anak-anak bermain.

Bahan kimia itu mungkin menempel pada tangan dan dari tangan itu diusapkan ke mulut mereka. Secara umum, anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun sangat rentan terkena kanker yang disebabkan oleh efek pestisida.
"Kita tidak bisa membiarkan keadaan ini terjadi terus-menerus," kata Catherine J. Karr, Direktur Pediatric Environmental Health Specialty Unit University of Washington. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menawarkan tips aman, yakni tidak menggunakaan pestisida melebihi takaran yang rekomendasikan, serta menjauhkan anak-anak, hewan piaraan, dan mainan dari area semprotan sampai pestisida kering

Resiko siswa tidak sarapan

Posted by muhaimin On 01.32 | No comments
Sarapan sangat penting artinya bagi aktivitas seseorang. Orang yang tidak terbiasa sarapan lebih cenderung mengalami masalah saat memulai maupun menjalankan aktivitas rutin. Permasalahan yang dihadapi tergantung pada stamina dan daya tahan tubuh seseorang.

Bagi siswa, tidak sarapan atau makan pagi akan beresiko terhadap kelancaran proses belajarnya di sekolah. Siswa akan mengalami gangguan dalam aspek fisik maupun pskologis. Muara dari semua resiko itu adalah prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa akan menurun karena telah mengalami masalah dalam proses belajarnya. Selanjutnya dapat disimak artikel: SarapanTingkatkan Prestasi Belajar Siswa

1.Susah memusatkan perhatian dan konsentrasi
Siswa yang berkemampuan rata-rata akan susah memusatkan perhatian terhadap apa yang sedang dipelajari. Konsentrasi sering buyar dan mudah terusik oleh hal-hal sederhana ketika pembelajaran berlangsung.

2.Nampak loyo dan tidak bersemangat
Gerak-gerik siswa yang tidak sarapan nampak loyo dan kurang bergairah ketika mengikuti pelajaran. Siswa menjadi pasif dan lebih suka berdiam diri duduk tanpa mau terlibat banyak dalam kegiatan belajar di kelas.

3.Mudah diserang kantuk
Sering menguap menjadi tanda bahwa siswa diserang ngantuk saat belajar di kelas. Hal ini semakin diperburuk ketika siswa sering tidur larut malam. Atau terlalu letih belajar dan membantu orang tuanya di rumah.

4.Menurunnya kemampuan mengingat (daya ingat)
Siswa yang tidak biasa sarapan sering mudah lupa akan materi pelajaran. Bukannnya karena mereka tidak mengerti dengan bahan pelajaran. Melainkan karena menurunnya daya ingat seorang siswa

5.Sering mengalami sakit ketika belajar
Siswa yang tidak sarapan sering merasa pusing dan mual ketika mengikuti pelajaran. Tanda yang paling mudah diketahui adalah ketika mereka berdiri di lapangan untuk upacara atau acara lainnya. Mereka sering rubuh dan pingsan kalau terlalu lama berdiri.

Tidak sarapan sebelum berangkat sekolah akan beresiko terhadap kelancaran proses belajar siswa. Oleh sebab itu, siswa perlu berusaha untuk menyempatkan diri untuk makan pagi. Sarapan yang cukup akan membuat stamina tubuh dan otak menjadi lebih baik dan siap menerima pelajaran